Selasa, 27 November 2012

Tips memilih baju

 Tips Memilih Baju Sesuai Bentuk Tubuh

Memilih baju merupakan kegiatan yang paling digemari kebanyakan wanita. Banyak sekali pilihan baju wanita di pasar yang setiap bulannya terus memunculkan model-model baru sehingga banyak diantara wanita yang menjadi kebingungan memilih baju karena semua model nampak menarik.
baju wanita
Agar Anda dapat tampil lebih sempurna, maka alangkah lebih baiknya jika pemilihan baju wanita didasarkan pada kesesuaian bentuk tubuh. Berikut ini kami akan membagikan beberapa tips memilih baju wanita sesuai bentuk tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tubuh Jam Pasir
Kadangkala banyak wanita yang ingin memiliki bentuk tubuh jam pasir karena lekukan tubuh juga dapat menjadi daya tarik tersendiri. Namun, tahukah Anda bahwa bentuk tubuh ini tidak cukup sempurna untuk dapat cocok dengan semua model baju? Bentuk tubuh jam pasir lebih cocok menggunakan pakaian yang mampu menegaskan bentuk pinggang. Hindari penggunaan atasan longgar dan lurus  karena akan membuat tubuh nampak lebih besar seperti botol.

2. Bentuk Tubuh Buah Apel
Bagi wanita gemuk dengan bentuk tubuh buah apel, akan lebih cocok menggunakan flare skirt. Rok model ini akan membantu Anda menutupi pinggul Anda yang besar. Hindari rok berbentuk pensil yang terlalu runcing karena dapat mempertegas pinggul Anda yang besar. Hindari juga penggunaan celana bermotif yang akan membuat seluruh bagian tubuh Anda nampak besar dari atas hingga bawah. Sedangkan bagi Anda yang memiliki bentuk tubuh buah apel dengan ukuran dada yang terlalu besar dapat menyiasati dengan penggunaan bra yang mampu menopang keseluruhan payudara dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pakaian dengan leher berbentuk huruf V.

3. Bentuk Tubuh Buah Pir
Mereka yang tergolong memiliki bentuk tubuh buah pir adalah mereka yang memiliki ukuran perut, pinggul dan pantat yang besar. Bentuk tubuh buah pir akan lebih cocok menggunakan rok atau celana yang melebar di bagian bawahnya sehingga bisa mengalihkan perhatian mata menuju bagian bawah kaki.

4. Bentuk Tubuh Atletis
Bagi Anda yang memiliki tubuh atletis tidak perlu khawatir semua model baju akan cocok untuk Anda. Namun, berhati-hatilah jika tubuh Anda menjadi lebih kurus. Anda disarankan untuk memilih gaun yang sedikit mengembang sehingga tubuh Anda terlihat lebih berisi.

5. Bentuk Tubuh Lurus
Jangan sekali-kali memilih pakaian ketat bagi Anda yang bertubuh lurus. Pakaian ketat akan membuat tubuh Anda terkesan lebih kurus dan lurus.
Demikian beberapa tips memilih baju wanita sesuai dengan bentuk tubuh. Mengenali bentuk tubuh dan memilih model baju yang sesuai akan membuat Anda tanpil lebih percaya diri.



 Tips Memilih Baju Sesuai Warna Kulit


1. Kulit sawo matang
Jangan ragu untuk memilih warna ungu, tosca atau maroon agar terlihat lebih menarik. Untuk Anda yang berkulit agak kecoklatan perpaduan warna terang dan gelap akan terlihat mewah.  Warna lain yang dapat Anda pilih adalah pink, burgundy, beige, navy. Hindari warna olive, merah, dan cokelat gelap.

2. Kulit Putih
Warna kulit ini sesuai mengenakan warna apapun, namun lebih terlihat elegan saat mengenakan warna pakaian yang lembut seperti pastel. Warna tersebut akan membuat Anda terlihat menggoda dan lebih rileks.

3. Kulit gelap
Kulit eksotik sebaiknya dibalut dengan busana berwarna tanah yang lembut. Hindari penggunaan warna busana yang terlalu kontras pada kulit.

4. Kulit kuning langsat
Jika Anda memiliki kulit kuning langsat, lebih pantas jika Anda mengenakan warna tropis seperti jingga, hijau, merah, kuning dan biru.

Senin, 26 November 2012

cara membuat pola dasar

CARA MENGGAMBAR POLA DASAR PAKAIAN PRIA DEWASA



Ukuran yang di butuhkan :
Lingkar badan = 86 cm
Lingkar leher = 40 cm
Panjang bahu = 17 cm
Panjang Punggung = 46 cm


























Keterangan pola dasar pria
A - B = adalah ½ lingkar badan.
B - B1 = 3 cm
B1 - D = panjang punggung.
Buat garis empat persegi A – B – D – C
C - F = ½ C - D.
Hubungkan E dan F dengan garis putus-putus.
B - G = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm, hubungkan B1 dengan G seperti gambar.
B1 - H = ½ ukuran panjang punggung, buat garis horizontal dari H ke
J.
E - E1 = 3 cm, dibuat garis datar kekiri dan kanan.
G - I = ukur panjang bahu
H - H1 = ½ lebar punggung, dibuat garis vertikal sampai garis bahu.
Hubungkan I dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola belakang)
A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
Hubungkan A1 dengan A2 seperti gambar (leher bagian muka).
A1 - d = panjang bahu.
J - J1 = ½ lebar muka, dibuat garis vertikal sampai garis bahu di namakan titik d1.
Hubungkan d dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola bagian muka)




Pola Dasar Baju Anak

1. Cara Mengambil Ukuran Baju Anak

Mengambil ukuran anak harus dipelajari dan dilakukan dengan penuh perhatian. Karena ukuran merupakan dasar dalam menggambar pola busana, jika ukuran salah maka hasil pola tidak akan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Untuk memperkecil kesalahan ambillah ukuran dengan tepat dan benar dengan urutan sebagai berikut :

 a). Ukuran yang diperlukan dan cara mengambil ukuran  :
  1. Lingkar badan, diukur sekeliling Badan melalui ketiak ditambah 4 centimeter
  2. Lingkar pinggang, diukur sekeliling Pinggang ditambah dua centimeter.
  3. Panjang punggung, diukur dari ruas Tulang leher belakang yang paling Menonjol, sampai kebatas pinggang
  4. Lebar punggung, diukur melebar di Punggung, dari batas lingkar kerung Lengan kiri sampai batas lingkar kerung Lengan kanan.  
  5. Lebar muka, diukur melebar didada dari batas lingkar kerung kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan.
  6. Panjang muka, diukur dari lekuk leher sampai batas pinggang.
  7. Panjang bahu, diukur dari batas leher Sampai ujung bahu.
  8. Lingkar Kerung lengan, diukur sekeliling lubang lengan datambah satu centimeter
  9. Lingkar leher, diukur sekeliling leher

2. Cara Menggambar Pola Dasar baju anak
Ukuran yang diperlukan : 
Lingkar badan = 72 cm
Lingkar pinggang = 64 cm
Panjang punggung = 29 cm
Lebar punggung = 30 cm
Lebar muka = 28 cm
Panjang bahu = 10 cm
Lingkar Kerung lengan = 30 cm
Lingkar leher = 30 cm



Keterangan pola bagian muka
A - B = ½ lingkar badan.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran panjang punggung,
Buat garis empat persegi dari A ke B, B ke D dan dari A ke C, terus dari B ke C dan dari D ke C dengan garis bantu.
A - E = D - F = ¼ lingkar badan, hubungkan E dan F dengan garis bantu (garis putus-putus).
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 0,5 cm,
A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm,
Hubungkan A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher bagian muka).
E - E1 = 1/3 panjang bahu, buat garis mendatar pada titik E1.
a2 - A3 = panjang bahu, garis bahu harus menyentuh garis E1.
A - e1 = ½ panjang punggung.
C1 - C2 = ½ lebar muka, buat garis vertikal sampai garis bahu.
Hubungkan A3 dengan K seperti gambar.
C - C1 = 1/10 lingkar pinggang,
C1 ke C2 dibagi dua, hubungkan dengan garis bahu titik A4,
Bentuk lipit kup dari C1 dan C2 seperti gambar.
B - B2 = 1,5 cm.
B - b2 = 1/6 lingkar leher ditambah 0,5 cm,
Hubungkan B1 dengan B2 seperti gambar.
B2 - B3 = panjang bahu, garis bahu harus menyentuh garis E1.
B - D1 = ½ panjang punggung,
D1 - D2 = ½ lebar punggung, buat garis vertikal sampai garis bahu.
Hubungkan titik B3 dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan
bagian belakang).
D - D1 = 1/10 lingkar pinggang,
D1 ke D2 dibagi dua, hubungkan dengan titik B4.
Hubungkan D1 dengan D2 membentuk lipit kup seperti gambar.



POLA DASAR CELANA WANITA

Banyak yang nanyain gimana cara membuat pola celana kerja wanita, pola dasar celana berikut adalah pola celana lurus standart seperti celana yang biasa dipakai untuk kerja para wanita karier. Bagi yang ingin modelnya agak lebar dibawah, tinggal lebarkan bagian bawah dengan menambahkan  3 atau 5 cm atau sesuai selera ke kiri dan kekanan. 


CARA MENGAMBIL UKURAN POLA  DASAR CELANA WANITA:
  • Lingkar Pinggang, diukur pas sekeliling pinggang
  • Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang bagian muka.
  • Lingkar Panggul, diukur melingkar pada pinggul yang paling lebar  secara horizontal ditambah 4 cm.
  • Panjang celana, diukur dari pinggang sampai batas mata kaki  (sesuai dengan model)
  • Lingkar ujung kaki, Diukur sekeliling ujung kaki celana sesuai dengan ukuran yang  diinginkan
  • Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
 
Ukuran Skala 1:4
1.       Lingkar pinggang........................................................ 72
2.        Linggar panggul ........................................................ 98
3.        Tinggi duduk ............................................................. 28
4.        Panjang celana .......................................................... 100
5.        Panjang sampai lutut................................................. 60
6.        Lingkar lutut ...............................................................42
7.        Lingkar kaki ................................................................ 32
8.        lingkar pesak ............................................................... 72

































XZ      =1/4 lingkar panggul = 24,5 cm
XX'     = 4 a 5 cm
XD      = ZF’ = siku ke atas = tinggi duduk + 2 cm = 30 cm
DD'     = 1 cm
D'F      = 1/4 lingkar pinggang + 3 cm
X'M    = MZ
XD"    = 1/4 XD
M siku ke atas = N
NI       = panjang sampai lutut
NL      = panjang celana
H'       = II" = 1/4 lingkar lutut - 1/2 cm
LL'     = LL" = 1/4 lingkar kaki - 1/2 cm
00'      = 1/3 XO

CELANA bagian muka : D ' D " O ' X ' I " L " L L ' I' Z F D '

F'f = 3 a 4 cm
ff = FF'
X'x' = 4 a 5 cm
x'x = 1 cm
fE =1/4 lingkar pinggang + 3 cm
E letaknya ± 3 cm diatasnya garis D ' f
I " i " = L " 1" = L ' I' = I' i' = ZZ' = 1 cm

CELANA bagian belakang E x i " 1" 1' Z' f E

   Tips membuat pola dasar baju wanita
 

Cara membuat pola dasar baju wanita

Di jaman sekarang ini kebutuhan akan fashion sangat meningkat tajam, apalagi untuk baju wanita. Model dan desainnya selalu berganti setiap waktu.
Untuk pecah polanya pun harus lebih berhati-hati untuk membuat baju wanita. 
Sebelum kita membuat polanya kita harus mengukur  dengan lebih detail untuk badan model yang akan kita pakai.
Cara mengukur Badan :
 
* Sediakan metline (pita ukur), 2 atau tiga tali untuk di gunakan mengikat( menentukan mana  pinggang dan pinggul), pensil dan kertas
* Sebelum mulai mengukur ikat bagian pingang dan pinggul dengan tali yang sudah disediakan.
    1. Mengukur Lingkar dada/badan
        Ukur  melingkar melewati dada terbesar melingkar ke punggung lewat pertengahan dada dalam posisi  pas kemudian di tambahkan 4cm atau di tambahkan 4 jari  saat mengukur.
    
    2. Mengukur leher
        Mengukurnya dari leher  terbesar di mulai dari lekuk leher melingkar ke belakang melewati tulang leher kembali ke depan di lekuk leher di longgarin 1 cm
    
    3. Mengukur lebar bahu
 
       Diukur dari bahu paling tinggi hingga bahu terendah sampai di batas tulang.
 
    4. Mengukur Tinggi dada
 
       Diukur dari lekuk leher hingga ke pertengahan dada ( jarak dadanya di ukur dari dada kiri ke dada  kanan)
     
    5. Mengukur Lebar Dada
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian depan
 
    6. Mengukur panjang punggung
 
       Mengukurnya dari  tulang kuduk/leher turun sampai batas ikat pinggang bagian belakang.
 
    7. Mengukur Lingkar Pinggang
 
       Di ukur dari pinggang terkecil ( biasanya dari pusar) melingkar di tambahkan satu jari untuk kelonggaran.
 
    8. Mengukur Lebar Punggung
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian belakang.
 
    9. Mengukur Tinggi Panggul
 
       Diukur dari samping mulai dari pinggang ke panggul terbesar.
 
   10. Mengukur Lingkar Panggul
 
       Melingkari panggul terbesar di batas tinggi panggulnya di tambah 4 jari atau di tambah 4cm.
 
   11. Mengukur Kerung lengan
 
       Di ukur melingkari lengan terbesar lewat pertengahan bahu dan beri kelonggaran 3cm atau dengan batas  garisan
 
Setelah kita pelajari di bagian atas tadi baru kita bisa mengukur badan model kita :) ambil saja saudara atau teman kita untuk sebagai obyek ukurnya.
Anggap saja untuk data yang kita peroleh sebagai berikut :
 
    - Lingkar badan         : 84 cm
    - Lingkar Pinggang   : 64 cm
    - Panjang Muka          : 33 cm
    - Panjang Punggung : 37 cm
    - Panjang Sisi             : 17 cm
    - Panjang Bahu           : 12 cm
    - Lebar Muka                : 32 cm
    - Lebar PUnggung      : 34 cm
    - Ling. ker.lengan        : 44 cm
    - Panjang Lengan       : 25 cm
    - Besar Ujung Leng    : 32 cm
 
Bagian Muka :
 A-B = (1/16 x ling.badan) + 2
     = (1/16 x 84 ) + 2
     = 7.5 cm
 
 B-C = 3-5 cm
 
 B-D = Panjang  Muka = 33 cm
 
 A-E = (1/16 x ling.badan) + 1
     = (1/16 x 84 ) + 1
     = 6.25 cm
 
 C-C'= 1/2 x lebar Muka
     = 1/2 x 32
     = 16  cm
 
 A-F = D-G = (1/4 x ling.badan) + 1
           = (1/4 x 84) +  1
           = 22 cm
 
 A-D = F-G
 
 D-H = (1/10 x ling.ping) + 1
     = (1/10 x 64) + 1
     = 7.4  cm
 
 H-I = Lebar Kupnat = 3cm
 
 F-Y = 1/20 x ling.badan
     = 1/20 x 84
     = 4.2 cm
 
 Hubungkan E-Y
 E-K = Panjang Bahu = 12 cm
 E-L = 1/2 (E-K) - 1 = 5  cm
 Hubungkan L - H
 I-O = ( 1/4 x ling.ping) + 1 - (D-H)
     = 16 + 1 - 7.5
     = 9.5 cm
 O-P = (D-H) + (I-O) = 1/4 x Ling.ping + 1 = 17 cm
 H-M = Panjang Sisi - 4 
     = 17- 4 = 13 cm
 o-p = Panjang sisi
 Dari K melewati C' menuju titik P ( titik maju 2cm)
 
Bagian belakang :
 A-B = 1 cm
 
 B-C = 8-10cm 
 
 B-D = Panjang punggung = 37 cm
 
 c-c'= 1/2 x lebar. pung 
     = 1/2 x 34   = 17 cm
 
 A-E = ( 1/16 x ling.badan) + 1
     = ( 1/16  x 84) + 1 = 6.25 cm
 
 A-F = D-G  = (1/4 x ling.badan)-1
            = (1/4 x 84 ) - 1
            = 20 cm
 Hubungkan F dengan G 
 Kupnat F- Y = (1/20 x ling.badan)
             = (1/20 x 84)  = 4.2 cm
 
 E-K = Panjang Bahu
 D-H = 1/10 x  ling.ping = 6.4 cm
 H-I = 3 cm
 Pertengahan HI tarik garis ke  atas sepanjang sisi (-2) dikurangi 2 terdapat titik M HMI =  kupnat
 I-O ={  (1/4 x ling.ping)-1}-(D-H)
     = 16-1-6.5 = 8.5 cm
 
Pola lengan Dasar
 A-B = ( 1/4 x ling.ker.leng) + 1
     = (1/4 x 44) + 1
     = 12 cm
 
 B-C = B-D = 1/2 x ling.ker.leng
           = 22 cm
 BE = Panjang Lengan
 EF = EG = 1/2 x bbesar ujung lengan
         = 1/2 x 32 = 16 cm
 
 B-D =di bagi 4 B-c =  di bagi 3
 
  D1 = 1cm masuk
  D2 = 1.5cm keluar
  B1 = 1.5cm keluar
 
Untuk example kita ambil ukuran S saja
 
 Lingkar pinggang = 64  cm
 Tinggi Panggul   = 17 cm
 Lingkar panggul  = 88 ccm
 Panjang Rok      = 58  cm
 
Pola  Dasar Rok Bagian Depan :
Dari titik A ke B 2 cm
           B ke C 17 cm
           B ke D 58 cm
 
 C-F = D ke G 23 cm
 
       G ke H keluar 3 cm
       Hubungkan B dengan E sesuai paham gambar ( menyerupai bentuk pinggang)
       E-I = B-D = panjang rok
       Hubungkan I dengan D A-E = (1/4 x Ling.ping) + 1 + 3
                                = (1/4 x 64) + 1 + 3
                                = 20 cm
                            C-F = (1/4 x Ling.Panggul) + 1
                                = (1/4 x 88) + 1 = 23 cm
                            B-Y = (1/10 x ling.ping ) + 1
                                = (1/10  x 64 ) + 1 = 7.4 cm
      
       Y-K = 3 cm ( sesuai dengan penambahan)
 
       YLK = Garis Kupnat
 
Pola Dasar Rok Bagian Belakang :
 Dari titik  A ke B Turun 1.5 cm
             B ke C Turun 17 cm
             B ke D Turun 58 cm
             A ke E = (1/4 x Ling ping) - 1 + 3
                    = (1/4 x 64) - 1 + 3
                    = 18 cm
             C ke F = (1/4 x ling pang) - 1
                    = (1/4 x  88 )  - 1
                    = 21 cm
             D ke G = C ke F
             G ke H keluar 3 cm
             E-I = B-D = Panjang Rok
             B-Y = (1/10 x ling.ping)
                 = 6.4 cm